Setiap orang yang hidup, perlu punya cita-cita. Tanpa cita-cita, sepertinya orang akan sulit berkembang. Tentu saja
cita-cita itu luas artinya, bukan hanya soal pekerjaan.
Ingin bisa beli ini dan itu, mungkin bagi sebagian orang
adalah cita-cita. Ingin jalan-jalan mungkin juga bisa jadi cita-cita. Ingin
memberikan sesuatu untuk teman atau keluarga, juga bisa jadi cita-cita. Bahkan
seabstrak menjadi berguna bagi bangsa dan negara, juga termasuk cita-cita.
Hanya saja kalau kita mampu merumuskan cita-cita dengan
jelas, fokus dan terarah, rasanya langkah yang ditempuh juga jadi lebih mantap.
Cita-cita yang spesifik akan menarik kita belajar, menyiapkan bekal, mencari
tahu rute mana yang harus kita tempuh dan apa ukurannya kita boleh menilai diri
sendiri sebagai orang yang sudah mencapai keberhasilan.
Jadi, apa cita-citamu?
Asumsi saya sih, kalau membuka tulisan ini
cita-citamu salah satunya adalah menjadi psikolog. Kemungkinan besar keinginan itulah
yang mendorong pikiranmu mencari informasi tentang bagaimana mewujudkannya,
lalu jarimu bergerak mengetik kata kuncinya, hingga saat ini matamu sampai
tepat di depan kalimat-kalimat saya.
Pendidikan yang Harus Ditempuh Psikolog
Psikolog adalah jenis profesi yang terikat dengan jenjang
pendidikan. Kalau ada yang bilang kuliah itu tidak penting, Kamu jangan
buru-buru terpancing. Faktanya beberapa profesi tidak bisa dilepaskan dari
linearitas pendidikan. Contohnya dokter, dosen dan psikolog.
Untuk menjadi psikolog Kamu harus menempuh pendidikan S1
dengan program studi atau jurusan Psikologi. Lulusan S1 Psikologi dulu bisa
langsung jadi Psikolog, tetapi sekarang tidak. Dulu setelah selesai S1 Psikologi mahasiswa bisa langsung
menempuh pendidikan profesi psikolog. Sistemnya seperti mahasiswa farmasi yang
begitu lulus S1 bisa langsung menempuh pendidikan profesi dan lulus sebagai
seorang apoteker.
Saat ini sistemnya berbeda. Lulusan S1 Psikologi tidak pasti
dan memang tidak harus jadi Psikolog. Jika seorang sarjana Psikologi berminat
menjadi Psikolog, ia harus melanjutkan pendidikan S2 Magister Profesi
Psikologi.
Jika tidak ingin jadi Psikolog tetapi masih ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 bidang Psikologi, Kamu bisa mengambil
Program S2 Magister Psikologi. Apa bedanya?
Pendidikan S2 Magister Psikologi berfokus mencetak ilmuwan
Psikologi. Lulusan S2 Magister Psikologi tidak punya kewenangan untuk
berpraktik sebagai Psikolog. Umumnya mereka lebih fokus pada pengembangan
riset-riset psikologi dan jadi akademisi.
Jika diselesaikan tepat waktu, pendidikan S2 Magister
Psikologi bisa ditempuh dalam dua tahun. Prgram studi tersebut boleh dimasuki
oleh mereka yang berlatar pendidikan S1 Psikologi dan non psikologi.
Sedangkan Pendidikan S2 Magister Profesi Psikologi boleh
dikatakan berusaha mencetak Psikolog sekaligus ilmuwan. Mereka yang mengambil
program ini akan diajarkan konsep/teori dan melakukan penelitian (sebagaimana
mereka yang belajar di S2 Magister Psikologi), sekaligus belajar keprofesian Psikolog.
Kelak saat berhasil lulus mereka boleh berpraktik sebagai Psikolog.
Jika diselesaikan tepat waktu, S2 Magister Profesi Psikologi
minimum perlu waktu 2,5 tahun. Program pendidikan ini hanya boleh diambil oleh
mereka dengan latar belakang pendidikan S1 Psikologi.
Jadi jika Kamu ingin jadi Psikolog, kuatkan dan bulatkan
tekatmu ya. Ada perjalanan panjang yang perlu ditempuh. Pertama, Kamu harus
kuliah S1 Psikologi (3,5-4 tahun). Kedua, lanjutkan pendidikan ke S2 Magister
Profesi Psikologi (paling cepat selesai dalam 2,5 tahun).
Meski prosesnya mungkin tidak mudah dan lama, apa sih yang
enggak buat cita-cita? Gunung akan kudaki, lautan akan kusebrangi. Katanya sih begitu.
Jenis-Jenis Psikolog
Pendidikan S2 Magister Psikologi dan Magister Profesi
Psikologi, masing-masing akan memberi calon mahasiswanya pilihan peminatan. Dari
situlah muncul jenis-jenis psikolog yang berarti bahwa setiap psikolog punya
spesialisasi bidang masing-masing.
1. Psikolog Klinis
Psikolog klinis fokusnya adalah melakukan pemeriksaan dan
memberi penanganan psikologis untuk orang yang mengalami permasalahan emosi,
gangguan penyesuaian diri atau perilaku. Mereka biasanya berpraktik di klinik
psikologi, kantor konsultasi psikologi dan Rumah Sakit.
2. Psikolog Industri dan Organisasi
Seorang psikolog industri dan organisasi lebih banyak berurusan
dengan manusia dalam organisasi atau perusahaan. Mereka biasanya melakukan pemeriksaan dan
penanganan psikologi dalam konteks pekerjaan. Misalnya melaksanakan pemeriksaan psikologis/psikotes untuk rekrutmen
dan seleksi karyawan, melaksanakan training atau merancang intervensi lainnya
untuk menciptakan perubahan/pengembangan dalam tubuh organisasi.
3. Psikolog Pendidikan.
Psikolog pendidikan dan perkembangan berfokus pada upaya
memahami manusia dalam seting pembelajaran. Mereka bertugas memberikan
penanganan pada pembelajar yang menemui hambatan belajar. Mereka juga bisa
berperan melakukan pemeriksaan dan mengambil tindakan untuk mengoptimalkan
pembelajaran.
Contohnya seorang psikolog pendidikan bisa melakukan tes
minat dan bakat untuk membantu siswa memilih jurusan yang tepat, serta bisa
melakukan konseling dan training agar siswa mampu belajar secara efektif. Psikolog pendidikan
umumnya berpraktik di sekolah atau di kantor konsultasi psikologi.
Meski di bagi menjadi tiga bidang spesialisasi, setelah lulus dari S2 Magister Profesi Psikologi, masing-masing
psikolog juga bisa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Selain memperdalam kompetensi sesuai bidangnya, banyak juga psikolog yang
melebarkan sayapnya mempelajari spesialisasi bidang lainnya.
Selepas menyelesaikan pendidikan S2 Magister Profesi
Psikologi, memang ada keharusan bagi para psikolog untuk terus belajar dengan
aktif mengikuti berbagai pelatihan. Secara berkala mereka juga harus menempuh uji
kompetensi untuk memperpanjang izin praktik sebagai psikolog.
Semua itu dilakukan demi menjaga kualitas kompetensi dan
mendorong konsistensi para psikolog mengikuti perkembangan keilmuwan sehingga
mampu memberikan sebaik-baiknya pelayanan.
Begitulah caranya menjadi Psikolog. Semoga penjelasan ini
bermanfaat dan bisa membuatmu semakin bersemangat!
Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.
0 comments:
Post a Comment