Misalnya,
saat bersedekah dengan orang yang
membutuhkan dengan maksud agar dianggap sebagai orang dermawan, waspadalah ! itu
berarti benih-benih riya’ tumbuh dalam hatimu !
“Janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’
kepada manusia. (QS. Al Baqoroh : 264)
Ayat tersebut
menunjukkan bahwa adanya keinginan untuk “dilihat” oleh orang lain saat kita
bersedekah, justru menghilangkan pahala sedekah yang seharusnya bisa kita
dapat. Riya’ dalam kasus itu termasuk jenis riya’ yang tampak. Riya’ yang tampak adalah yang dibangkitkan oleh amal
yang dibawanya.
Jenis lain dari
riya’ adalah riya’ tersembunyi. Riya’
tersembunyi yaitu, suatu amal yang sebenarnya ditujukan kepada Allah terasa ringan dijalankan saat
ada orang lain (ingin dianggap baik). Pennyakit hati jenis ini sering tidak
disadari oleh manusia.
Contoh riya’ tersembunyi
misalnya, saat seseorang biasanya merasa malas solat dhuha, namun kemudian
menjadi ringan mengerjakannya karena ada teman yang bermain di rumahnya. Jika
tidak ada orang yang melihat, dia kembali malas solat dhuha. Ketika ada orang
lain yang melihat kebaikan yang diperbuatnya, dia merasa senang bahkan
bersemangat. Namun saat tidak ada orang yang melihat, dia merasa berat untuk
berbuat kebaikan. Itulah riya’ yang tersembunyi.
Berikut ini lima hal yang termasuk kategori riya’ :
1.
Pelaku
ibadah yang sengaja memperlihatkan amal kebaikannya
2.
Pimpinan
yang ingin mendapat sanjungan dari bawahannya
3.
Dosen
atau guru yang merasa lebih pandai dari muridnya
4.
Siswa
atau mahasiswa yang merasa ilmuanya sudah banyak
5.
Ilmuwan
yang ingin dihormati, disanjung dan dipuji
“Barangsiapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang seharusnya hanya untuk mencari ridho Allah azza wajalla, tetapi ia tidak mempelajarinya melainkan untuk mendapatkan kedudukan atau kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga nanti pada hari kiamat”. (Hadist Riwayat Abu Daud)
0 comments:
Post a Comment